Selama ini, probiotik mungkin lebih dulu dikenal sebagai penjaga kesehatan pencernaan. Tapi, tahukah kamu, ada dua pendukung yang tak kalah penting, yaitu prebiotik dan postbiotik? Ketiganya punya peran besar dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan, tapi masing-masing punya tugas yang saling melengkapi.
Nah, di tengah gaya hidup modern yang seringkali membuat pola makan kurang teratur, tubuh membutuhkan dukungan tambahan agar fungsi pencernaan tetap optimal dan daya tahan tubuh terjaga. Mungkin kamu pernah bertanya-tanya, bagaimana caranya menjaga kesehatan pencernaan di tengah aktivitas yang padat? Salah satu jawabannya karena prebiotik dan postbiotik ini.
Jadi pensaran, bagaimana bisa? Yuk, cari tahu apa saja manfaat prebiotik dan postbiotik, dan kenapa keduanya sangat penting untuk kamu perhatikan mulai sekarang!
Manfaat Prebiotik dan Postbiotik untuk Kesehatan Pencernaan
Membahas soal pencernaan yang sehat, probiotik sering jadi bintang utamanya. Tapi jangan salah, prebiotik dan postbiotik justru yang membuat probiotik bisa bekerja maksimal. Prebiotik ibarat makanan bagi bakteri baik, sedangkan postbiotik adalah hasil kerja mereka setelah “makan”.
Kalau ekosistem ini rusak, bukan cuma pencernaan yang terganggu, seperti masalah kulit, imun lemah, sampai mood swing bisa jadi efek sampingnya. Untuk itu, simak manfaat prebiotik dan postbiotik bagi tubuh berikut!
1. Meningkatkan Penyerapan Nutrisi
Prebiotik membantu memperbaiki lapisan usus. Efeknya, tubuh bisa menyerap vitamin dan mineral dengan lebih baik. Ini sangat penting, terutama untuk vitamin seperti B12, D, dan kalsium. Sementara postbiotik berperan menjaga keseimbangan bakteri di usus. Dengan begitu, saluran cerna jadi lebih efisien dalam menyerap gizi dari makanan sehari-hari.
2. Menjaga Kesehatan Usus
Prebiotik menstimulasi pertumbuhan bakteri baik seperti Bifidobacterium dan Lactobacillus. Bakteri ini penting untuk menjaga lapisan mukosa usus tetap kuat dan sehat. Di sisi lain, postbiotik menghasilkan senyawa seperti asam lemak rantai pendek (SCFA) yang membantu regenerasi sel usus. Kombinasi keduanya membuat usus lebih tahan terhadap infeksi dan peradangan.
3. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Sebagian besar sistem imun manusia berada di dalam saluran pencernaan. Prebiotik membantu menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri yang memperkuat sistem imun. Sementara postbiotik bekerja sebagai pengingat bagi sistem imun agar tetap aktif melawan patogen tanpa bereaksi berlebihan, mencegah autoimun atau alergi.
4. Mengurangi Risiko Masalah Pencernaan
Prebiotik membantu mencegah sembelit karena mampu meningkatkan volume dan kelembaban feses. Ini membuat BAB lebih lancar dan nyaman. Sedangkan postbiotik bisa membantu meredakan peradangan dan gangguan seperti diare atau IBS (Irritable Bowel Syndrome), berkat efek anti-inflamasinya yang alami.
5. Menjaga Keseimbangan Mikroflora Usus
Prebiotik memberi makan bakteri baik dan menghambat pertumbuhan bakteri jahat. Itu sebabnya, konsumsi prebiotik rutin membuat sistem cerna lebih stabil. Nah, postbiotik sendiri memperkuat kerja bakteri baik dengan menciptakan kondisi asam di usus yang tak disukai bakteri jahat. Ini menjaga keseimbangan mikroba tetap optimal.
6. Mendukung Kesehatan Mental
Prebiotik dikenal sebagai bagian dari gut-brain axis. Artinya, mereka punya efek terhadap kesehatan otak dan mood. Prebiotik ini bisa menurunkan hormon stres seperti kortisol. Jangan salah, postbiotik juga ikut mendukung kesehatan mental melalui senyawa SCFA yang bisa berpengaruh ke sistem saraf pusat. Efeknya, suasana hati jadi lebih stabil.
Baca juga: Rekomendasi Buah yang Mengandung Vitamin Anti Aging
Cara Alami Mendapatkan Prebiotik dan Postbiotik
Untuk kamu yang ingin mulai memperbaiki sistem pencernaan, kombinasi pola makan sehat dan suplemen bisa jadi solusi. Untungnya, prebiotik dan postbiotik tidak sulit ditemukan dalam makanan sehari-hari, seperti:
1. Konsumsi Makanan Tinggi Serat
Prebiotik bisa kamu temukan di makanan seperti bawang putih, pisang, asparagus, dan oats. Makanan ini kaya serat larut yang bisa difermentasi di usus besar. Rutin makan makanan ini akan merangsang pertumbuhan bakteri baik. Jadi, sistem cerna bisa tetap optimal tanpa bantuan obat-obatan.
2. Pilih Produk Fermentasi
Postbiotik bisa kamu dapatkan dari makanan fermentasi seperti tempe, yogurt, dan kimchi. Meski bukan bakteri hidup, hasil fermentasi ini mengandung senyawa bioaktif yang sangat berguna. Efeknya langsung terasa ke sistem pencernaan. Bahkan, beberapa postbiotik membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.
3. Gunakan Suplemen Khusus
Apabila Anda kesulitan mendapatkannya dari makanan, suplemen bisa jadi pilihan. Tapi tetap pilih yang jelas kandungannya, dan jangan lupa konsultasi dulu. Apalagi, suplemen prebiotik dan postbiotik kini banyak tersedia dalam bentuk kapsul maupun serbuk. Pilih yang terdaftar resmi dan punya review baik.
4. Hindari Gaya Hidup Tidak Sehat
Rokok, stres, dan pola makan buruk bisa merusak mikrobioma usus. Prebiotik dan postbiotik tidak akan efektif jika lingkungan dalam tubuh tidak mendukung. Maka dari itu, pastikan kamu juga menerapkan gaya hidup sehat. Tidur cukup dan rutin olahraga bisa membantu menyeimbangkan flora usus secara alami.
Nah, sekarang kamu sudah tahu, bukan, jika prebiotik dan postbiotik bukan hanya pelengkap, tapi justru kunci penting dalam menjaga kesehatan pencernaan? Keduanya saling mendukung agar sistem cerna tetap seimbang, daya tahan tubuh terjaga, dan bahkan bisa membantu memperbaiki suasana hati.
Jadi, mulai sekarang jangan hanya fokus ke probiotik saja. Yuk, perhatikan juga asupan prebiotik dan postbiotik dari makanan sehari-hari atau suplemen yang tepat. Pencernaan sehat, badan pun makin fit!