Dalam menjalankan bisnis di dunia kecantikan, produsen produk kosmetik dan skincare seharusnya memiliki sertifikat resmi CPKB. Tak sembarangan, sertifikat tersebut merupakan bentuk kredibilitas perusahaan dalam menjamin mutu dan keamanan produk sebagaimana standar yang telah ditentukan. Pertanyaannya, apa itu CPKB?
Untuk lebih memahami serba-serbi tentang CPKB dan bagaimana cara mengurusnya, berikut ini informasi selengkapnya yang wajib beautypreneur ketahui.
Daftar Isi
ToggleApa itu CPKB?
CPKB (Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik) merupakan salah satu faktor penting demi menghasilkan produk kosmetik yang aman bagi konsumen dan pastinya memenuhi standar mutu.
Saat ini, pemerintah secara kontinu terus memfasilitasi industri kosmetik, baik yang bergerak dalam skala besar maupun kecil, untuk dapat menerapkan CPKB. Hal itu dilakukan secara bertahap dan terprogram, agar setiap produk yang sampai ke tangan masyarakat dapat terjamin terhindar dari zat-zat yang membahayakan.
Penerapan CPKB sendiri dimulai dari pemilihan bahan, proses produksi dan pengawasan mutu, bangunan tempat dilakukannya produksi, hingga peralatan dan personalia yang menangani produksi. Dengan kata lain, selama proses produksi kosmetik, perusahaan diharuskan melakukan pengawasan dan pemantauan secara menyeluruh dan konsisten.
Penerapan sertifikasi CPKB merupakan syarat dasar kelayakan perusahaan dalam menerapkan jaminan mutu dan keamanan, sesuai standar internasional. Lebih lanjut, penerapan CPKB juga penting agar produk kosmetik dan produk skincare Indonesia bisa bersaing dengan produk sejenis, baik secara nasional maupun internasional.
Syarat CPKB
Mengurus dan menerapkan CPKB bukan cuma perkara menambah dan memperbaiki fasilitas atau bangunan. Namun, produsen kosmetik harus memperhatikan seluruh aspek produksi. Setidaknya, terdapat 13 aspek yang wajib perusahaan perhatikan untuk dapat memperoleh sertifikasi CPKB, antara lain:
- Sistem Manajemen
- Produksi
- Kontrak Produksi dan Pengujian
- Peralatan
- Penyimpanan
- Dokumentasi
- Pengawasan Mutu
- Personalia
- Audit Internal
- Penanganan Keluhan
- Bangunan dan Fasilitas
- Penarikan Produk
- Sanitasi dan Kebersihan
Selain itu, terdapat sedikit perbedaan persyaratan antara CPKB Golongan A serta CPKB Golongan B. Seperti apa? Mari simak informasinya di bawah ini.
Persyaratan CPKB Golongan A
CPKB Golongan A ditujukan untuk perusahaan yang dapat membuat semua bentuk dan jenis sediaan kosmetika. Untuk memperoleh CPKB Golongan A, perusahaan harus memenuhi persyaratan berikut ini.
- Tersedia apoteker sebagai penanggung jawab.
- Tersedia fasilitas produksi sesuai dengan jenis produk kecantikan.
- Memproduksi semua bentuk dan jenis sediaan kosmetik.
- Tersedia laboratorium.
Persyaratan CPKB Golongan B
CPKB Golongan B ditujukan untuk industri kosmetik yang membuat bentuk dan jenis sediaan kosmetika tertentu menggunakan teknologi sederhana. Berikut persyaratan CPKB golongan B.
- Minimal tersedia tenaga teknis kefarmasian sebagai penanggung jawab.
- Tersedia fasilitas produksi yang menggunakan teknologi sederhana sesuai produk terkait.
- Tidak memproduksi produk untuk bayi, anti ketombe, antiseptik, tabir surya, dan pencerah kulit.
- Bentuk dan jenis sediaan kosmetika dibuat dengan teknologi sederhana.
- Menerapkan kebersihan dan sanitasi.
- Mempunyai dokumentasi yang baik.
Cara Mengurus Sertifikat CPKB
Setelah mengetahui apa itu CPKB dan seperti apa persyaratan untuk memperolehnya, pembahasan selanjutnya adalah bagaimana cara mengurus CPKB untuk perusahaan kosmetikmu. Berikut langkah-langkah yang perlu kamu lakukan untuk mengurus sertifikasi CPKB.
Mengikuti Pelatihan Penerapan CPKB
Pelatihan CPKB biasanya digelar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Di sini, kamu akan memperoleh informasi tentang aspek apa saja yang harus diubah sesuai standar CPKB dan cara untuk mendapatkan sertifikasi CPKB.
Baca juga: Cara Cek BPOM Skincare, Praktekkan Sebelum Beli!
Melakukan Audit Awal
Audit awal bertujuan mengetahui kekurangan produsenmu dalam menerapkan standar CPKB. Dalam proses ini, tim audit CPKB selanjutnya akan berkonsultasi dan menilai sejauh mana prosedur CPKB telah dilaksanakan. Selanjutnya, mereka akan memberikan rekomendasi tentang yang perlu diperbaiki agar perusahaan kosmetikmu bisa memenuhi standar yang ditetapkan.
Memenuhi Laporan Audit Awal
Setelah memperoleh laporan audit awal, kamu harus membuat rencana untuk memenuhi beberapa faktor yang ditetapkan untuk bisa mencapai standar CPKB. Biasanya, kamu perlu menyesuaikan tiga faktor utama berikut, yakni peningkatan keterampilan pekerja, perbaikan sistem, dan perbaikan fasilitas produksi.
Mengajukan Sertifikasi CPKB
Setelah melakukan perbaikan untuk memenuhi standar CPKB serta mampu konsisten menerapkannya, kamu dapat mengajukan permohonan sertifikasi CPKB ke BPOM. Kirimkan surat permohonan beserta semua dokumen pendukung yang dibutuhkan ke BPOM. Kemudian, pihak BPOM melakukan audit untuk menilai apakah perusahaanmu sudah memenuhi standar CPKB yang ditetapkan.
Setelah memahami tentang apa itu CPKB dan cara mengurusnya, sekarang tahu kan mengapa tidak sembarang orang bisa meluncurkan produk kecantikan? Ada standar yang harus mampu dipenuhi dan dijamin secara konsisten bagi pelaku usaha. Bukan hanya untuk meraih cuan, namun juga menghindarkan konsumen dari risiko yang menanti di masa yang akan datang selama pemakaian.
Oleh sebab itu, buat kamu yang baru memulai bisnis di dunia kecantikan, pastikan maklon kosmetik dan skincare pilihanmu telah memiliki sertifikat CPKB, ya! Salah satu yang bisa kamu jadikan pilihan adalah Athena Royal Kosmetika. Telah mengantongi sertifikat resmi CPKB, segala produksi yang kamu percayakan pada Athena Royal Kosmetika dijamin telah memenuhi standar mutu dan keamanan, sehingga kualitas produkmu pun dijamin akan terjaga.