Segar dan Menawan: Mengungkap Rahasia Bebas Bau Badan

Terlepas dari kemajuan industri perawatan tubuh, fenomena bau badan tetap menjadi salah satu realitas yang dihadapi oleh banyak orang. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek, mulai dari penyebabnya hingga solusi untuk mengatasi dan mencegahnya.

Penyebab Bau Badan

Dilansir oleh American Society for Microbiology, bau tak sedap yang bersumber pada keringat pada dasarnya muncul karena kelenjar keringat apokrin yang aktif saat kita memasuki masa pubertas. 

Kelenjar keringat ini tumbuh di daerah berbulu seperti ketiak, area genital, dan kulit kepala. Kelenjar tersebut menghasilkan cairan berminyak yang terdiri dari protein, lipid, dan steroid. 

Jangan salah paham, cairan keringat ini sebenarnya hampir tidak berbau. Bau badan baru muncul ketika bakteri pada kulit kita mencerna cairan ini, menghasilkan keringat yang berbau kurang sedap. Ketiak adalah tempat yang lembab dan hangat, ideal bagi bakteri untuk berkembang biak, sehingga menjadi tempat favorit mereka.

Bakteri yang ada di kulit setiap orang bisa berbeda-beda, bahkan di antara area kulit yang berbeda pada satu orang. Namun, bakteri utama yang menghasilkan bau hampir sama untuk semua orang. Beberapa bakteri kulit yang sering menyebabkan bau tak sedap termasuk Corynebacterium, Staphylococcus, dan Cutibacterium.

Beberapa faktor, seperti jenis kelamin, genetika, usia, dan pola makan, bisa mempengaruhi jenis bau tubuh seseorang. Seperti sidik jari, bau tubuh setiap individu juga kemungkinan dipengaruhi oleh genetika. 

Namun bukan hanya keringat yang dapat menyebabkan bau tak enak.  Berikut adalah penjelasan lebih spesifik dalam berbagai macam penyebab bau badan berdasarkan area pada tubuh yang dikutip dari International Journal of Molecural Sciences:

Bau Nafas dan Air Liur

Halitosis, atau bau mulut yang tidak sedap, adalah kondisi yang ditandai oleh bau mulut baik berasal dari dalam maupun luar mulut. Sekitar 20–50% orang dewasa atau remaja di seluruh dunia mengalami masalah bau mulut ini.

Pada sebagian besar pasien dengan bau mulut persisten (80–90%), penyebabnya berasal dari dalam mulut, terutama akibat lapisan pada lidah dan penyakit gusi. 

Sementara pada kasus bau mulut lainnya, diketahui terdapat kondisi seperti ketoasidosis diabetes, penyakit metabolik bawaan, serta masalah gastrointestinal atau pernapasan. Konsumsi beberapa makanan, seperti bawang atau bawang putih, dan kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan bau mulut.

Beberapa senyawa berbau dalam halitosis melibatkan:

  • Hidrogen sulfida (H2S): Bau seperti telur busuk.
  • Metanatiol (CH3SH): Bau busuk dan berbau seperti hewan ternak.
  • Senyawa sulfur lainnya: Bau manis dan berbau seperti bawang yang dimasak.

Selain itu, halitosis juga dapat terkait dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, gangguan hati, dan gagal ginjal. Diagnosis halitosis dapat melibatkan pemeriksaan zat-zat kimia dalam nafas, urine, atau darah, serta analisis genetik untuk menentukan penyebabnya.

Urine

Urine memiliki komponen-komponen yang dipengaruhi oleh metabolisme tubuh dan juga makanan serta minuman yang dikonsumsi. Tidak setiap bau yang terdeteksi dalam urine harus dianggap sebagai hal yang mengkhawatirkan. 

Sebagai contoh, setelah mengkonsumsi asparagus, urine beberapa orang mungkin memiliki bau belerang yang khas (mirip kubis rebus). Identifikasi senyawa berbau khusus dalam urine bisa berguna dalam diagnosis kondisi seperti fenilketonuria dan hipermetioninemia. 

Tetapi banyak juga senyawa berbau yang dihasilkan oleh flora usus dan bisa muncul dalam urine setelah diserap dari usus ke dalam peredaran darah. Beberapa senyawa yang mempengaruhi bau urine adalah berikut ini:

  • Hidrogen Sulfida (H2S) – bau telur busuk
  • Metanatiol – bau busuk, asem
  • Trimetilamin – bau ikan
  • Short chain fatty acids – bau keju
  • Amonia – bau seperti urine
  • Metionin dan metabolitnya – bau butter atau kubis rebus
  • Phenylacetate – bau asem
  • Branched-chain amino acids (leusin, isoleusin, dan valin) dan ketoacids nya – bau gula caramel atau sirup maple
  • Asam 3-hidroksiisovaleric – bau urine kucing jantan
  • Aldehida (acetaldehida, butilaldehida, isovaleraldehida) – bau seperti urine

Cairan Reproduktif

Sekresi vagina yang normal hampir tidak berbau atau berbau seperti yogurt. Bau amis atau keju bersama cairan reproduksi bisa jadi gejala infeksi genital (bakteri vaginosis, trikomoniasis, kandidiasis) atau kondisi non infeksi (inkontinensia urin, ulkus ganas, trimetilaminuria, atau konstipasi kronis).

Bakteri vaginosis adalah penyebab umum bau vagina. Gejalanya meliputi keluarnya cairan vagina, gatal, dan iritasi. Amina volatil yang dihasilkan oleh bakteri seperti gardnerella vaginalis menyebabkan bau amis. Pengobatan antibiotik bisa membantu, tetapi sekitar sepertiga pasien tidak merespons dengan baik.

Penyebab bau vagina noninfeksi lebih jarang terjadi, bisa disalah artikan sebagai bau dari tempat lain. Kondisi gastrointestinal seperti konstipasi juga bisa menyebabkan bau tidak sedap. Pemeriksaan vagina mungkin tidak menunjukkan kelainan pada pasien dengan kondisi ini.

Terakhir, beberapa pasien dengan tumor atau lesi ginekologi bisa mengalami keluarnya cairan vagina dengan bau tidak sedap, terutama pada ulkus ganas vulva yang menghasilkan bau busuk.

Cara Menghilangkan Bau Badan

Saat ini, panduan berbasis bukti ilmiah untuk mengatasi bau badan masih kurang lengkap, dan belum ada pengobatan universal yang diterapkan. Beberapa solusi seperti menyikat gigi, berkumur, mengunyah permen karet, atau sering mandi dengan sabun antibakteri, dan menggunakan deodoran telah dibahas dalam literatur medis. 

Namun, metode-metode ini tidak mengatasi masalah mendasar, melainkan hanya menyembunyikan atau mengurangi bau yang tidak menyenangkan. Hasil yang memuaskan hanya dapat dicapai ketika faktor penyebabnya dipertimbangkan.

Berikut adalah penanganan berdasarkan jenis zat berbau:

1. Hidrogen Sulfida

  • Fokus pada kebersihan gigi dan pengobatan penyakit periodontal.

2. Metanatiol

  • Reduksi plak lidah dan pengobatan penyakit periodontal.

3. Trimetilamina

  • Mengurangi asupan zat yang mengandung choline, betaine, dan L-carnitine.
  • Mengurangi produk yang mengandung TMAO (ikan, makanan laut).

4. Indol dan Skatol

  • Pengobatan penyakit periodontal.
  • Mengurangi asupan tryptophan.

5. Putresin dan Kadaverin

  • Menjaga kebersihan gigi dan mengunyah makanan.

6. Piridin

  • Penanganan penyakit periodontal dan kebersihan mulut.

7. Amonia

  • Menormalkan diet protein.
  • Pengobatan untuk kondisi tingginya amonia dalam darah.

8. (E)-3-Metil-2-Hexenoic Acid, (R)/(S)-3-Hidroksi-3-Metilheksanoic Acid, dan 3-Metil-3-Sulfanylheksan-1-ol

  • Peningkatan kebersihan dan penggunaan antiperspiran serta agen antibakteri topikal.

Selanjutnya, beberapa langkah ini dapat membantu mengurangi bau badan, terutama bagi mereka yang mengalami bromhidrosis:

  1. Menjaga kebersihan dengan antiperspirant dan agen antibakteri topikal. Mengurangi jumlah bakteri dapat membantu mengurangi bau pada pasien dengan kondisi axillary osmidrosis dan plantar osmidrosis.
  2. Dalam kasus yang lebih parah, metode seperti laser subdermal coagulation atau prosedur bedah dapat membantu.
  3. Penggunaan BTX-A (toksin botulinum tipe A) juga dilaporkan efektif dalam mengurangi bau pada pasien dengan bromhidrosis.
  4. Hindari konsumsi bawang putih, kari, bawang, dan alkohol untuk penderita bromhidrosis ekrin.

Tips Mencegah Bau Badan

Terdapat langkah pencegahan umum, meskipun tidak berbasis bukti ilmiah, langkah-langkah di luar kebersihan standar berikut ini dapat dilakukan:

  1. Mengurangi konsumsi makanan penyebab bau.
  2. Buang air besar secara teratur untuk mengurangi waktu penyerapan dan metabolisme bakteri usus serta waktu penyerapan metabolit bakteri.
  3. Pengobatan probiotik dan prebiotik (upaya untuk mengubah komposisi bakteri usus).
  4. Meningkatkan asupan air putih untuk meningkatkan ekskresi metabolit dengan urine.

Selanjutnya, untuk pembuatan produk penghilang bau badan berkualitas, serahkan pada ahlinya, yaitu Athena Royal Kosmetika. Dapatkan produk yang telah diuji dan terpercaya, serta siap membawa brand mu menuju kesuksesan.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest