Produk kecantikan seperti kosmetik dan skincare bisa jadi solusi bagi wanita agar tampil cantik dan percaya diri. Namun sebelum memakainya, penting untuk mengetahui bahan apa saja yang terkandung di dalam produk tersebut. Agar aman, sebaiknya hindari bahan yang bahaya dalam produk kecantikan berikut ini.
Daftar Isi
ToggleMerkuri
Kendati mampu mencerahkan kulit dalam waktu singkat, merkuri ternyata cukup berbahaya. Logam ini dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan, saraf, dan ginjal, gangguan fungsi otak, menghambat pertumbuhan janin, iritasi kulit, flek, kulit pucat, serta menyebabkan kanker.
Pemerintah Indonesia sebenarnya telah berupaya mengurangi dan menghapus penggunaan merkuri melalui Peraturan Presiden Nomor 21 tahun 2019. Namun, kosmetik dengan kandungan merkuri masih saja ditemukan dalam peredaran karena tersedianya pasokan dan permintaan.
Formaldehyde (Formalin)
Sebagai pengawet, formaldehyde cukup efektif dalam mencegah pertumbuhan bakteri dan memperpanjang masa simpan produk. Maka tak heran jika zat ini banyak digunakan dalam berbagai produk, termasuk produk kecantikan.
Sejatinya, formaldehyde berbentuk gas tanpa warna, berbau menyengat, dan mudah terbakar. Saat produk digunakan, formaldehyde akan dilepaskan ke udara dan berbahaya jika terhirup. Selain melalui pernapasan, formaldehyde juga bisa berdampak buruk saat diserap kulit. Bahkan dalam paparan jangka panjang, senyawa kimia ini bisa mengakibatkan kanker.
Fragrance
Kendati digunakan dalam komposisi, fragrance atau wewangian sering kali tidak ditampilkan dengan jelas dalam label kemasan. Biasanya, bahan ini ditulis sebagai fragrance atau perfume saja. Sebenarnya hal ini wajar karena formulasi wewangian merupakan rahasia dagang yang tidak perlu diungkap.
Asosiasi Wewangian Internasional (IFRA) mencatat, ada sebanyak 3059 bahan yang digunakan dalam formulasi wewangian. Dari bahan-bahan yang dilaporkan tersebut, beberapa di antaranya terbukti memiliki dampak buruk bagi kesehatan, seperti alergi, kanker, dan gangguan reproduksi.
Triclosan
Sebagai bahan anti kuman, triclosan kerap digunakan dalam produk perawatan tubuh, seperti sabun, pasta gigi, dan kosmetik. Namun, triclosan ternyata berbahaya dan sebenarnya tidak diperlukan. Berdasarkan temuan FDA (2005), pembersih yang mengandung triclosan dan triclocarban tidak terbukti lebih baik daripada sabun biasa untuk melindungi tubuh dari bakteri.
Triclosan sendiri dinilai berbahaya karena mengganggu endokrin dan diduga sebagai karsinogen. Bahan ini juga dipercaya dapat menyebabkan resistensi bakteri jika digunakan secara berlebihan. Tidak hanya itu, limbah triclosan juga bisa mencemari lingkungan dan mengganggu kehidupan air.
Sodium Lauryl Sulfate (SLS)
Kendati bisa membersihkan dari kulit wajah yang berminyak dan kotor, sodium lauryl sulfate (SLS) bisa menimbulkan masalah saat bersentuhan dengan kulit. Pasalnya, lapisan terluar kulit kita sebenarnya telah dirancang untuk melindungi dari bahaya. Nah, mekanisme pertahanan tersebut bisa terganggu akibat penggunaan SLS. Selain itu, SLS juga dipercaya dapat menyebabkan iritasi dan alergi, khususnya bagi mereka yang sensitif.
Paraben
Salah satu bahan yang bahaya dalam produk kecantikan adalah paraben yang kerap digunakan sebagai pengawet. Apabila dalam kemasan produk tertulis komposisi seperti butylparaben, propylparaben, ethylparaben, dan methylparaben, itu berarti produk tersebut mengandung jenis bahan pengawet ini.
Bagi sebagian orang, penggunaan paraben bisa menyebabkan alergi pada kulit. Jadi sebelum menggunakan, ada baiknya kamu mencoba mengoleskan produk yang mengandung paraben di pergelangan tangan, lalu menunggu reaksinya dalam dua hari. Jika terdapat tanda-tanda alergi, maka produk tersebut harus kamu hindari.
Hidrokuinon
Hidrokuinon merupakan bahan yang kerap digunakan sebagai pemutih kulit. Namun, penggunaan hidrokuinon dalam kosmetik ternyata dilarang menurut peraturan kepala BPOM Nomor 18 Tahun 2015.
Bukan tanpa alasan, penggunaan hidroquinon di atas 4% dapat menyebabkan efek samping berupa iritasi, kulit merah, dan rasa terbakar. Sedangkan penggunaan di bawah 2% dalam jangka panjang juga dapat menimbulkan okronosis eksogen dan leukoderma kontak.
Baca juga: Mudah Banget! Ketahui 5 Cara Memutihkan Wajah Secara Alami
Phthalates
Phthalates biasa ditambahkan dalam plastik untuk membuatnya kokoh dan lentur. Selain itu, zat kimia ini juga bisa ditemukan dalam produk kecantikan seperti cat kuku, skincare, dan hair spray. Phthalates cukup berbahaya bagi anak-anak dan ibu hamil karena dapat menyebabkan gangguan motorik, gangguan sistem endokrin, diabetes gestasional, hingga keguguran.
Timbal
Timbal merupakan logam berbahaya yang bisa ditemukan dalam produk kosmetik, terutama lipstik. Padahal, lipstik merupakan produk kecantikan dengan risiko tertelan paling besar, misalnya saat kamu menjilat bibir.
Paparan secara terus-menerus dapat menyebabkan timbal menumpuk dalam darah. Lalu, zat berbahaya ini akan terakumulasi pada organ-organ seperti paru-paru, ginjal, dan pankreas. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya fungsi organ-organ tersebut.
Nah, itulah sembilan bahan yang bahaya dalam produk kecantikan. Cek apakah produk pilihanmu mengandung bahan tersebut? Jika ya, pastikan jumlahnya aman, tidak menyebabkan alergi, dan batasi pemakaiannya. Sedangkan untuk bahan yang jelas dilarang seperti merkuri dan hidrokuinon, pastikan untuk menghindarinya sama sekali.
Atau, jika kamu ingin berbisnis produk kecantikan dan membuat produk sendiri, percayakan saja pada jasa maklon kosmetik dan skincare Athena Royal Kosmetika. Kami siap memfasilitasi kebutuhanmu dengan modal dan minimum order yang rendah.