Menjalankan bisnis skincare bukan hanya soal menciptakan produk berkualitas, tetapi juga tentang memahami siapa yang akan menggunakannya. Kamu bisa punya formula terbaik, kemasan yang menarik, dan harga yang kompetitif, tapi tanpa memahami target pasar, produkmu bisa tenggelam di antara ribuan brand lain.
Pernahkah kamu merasa sudah berusaha maksimal dalam pemasaran, tapi penjualan tetap stagnan? Bisa jadi, kamu belum benar-benar memahami siapa audiens yang kamu sasar. Nah, memahami target pasar bukan sekadar menebak-nebak, melainkan harus berbasis data dan riset yang matang. Yuk, kita kupas tuntas cara memahami target pasar produk skincare kamu!
Tips Menentukan dan Memahami Target Pasar Produk Skincare
Sebelum mulai menjual produk, penting bagi kamu untuk mengetahui siapa sebenarnya calon pelangganmu. Setiap orang punya kebutuhan kulit yang berbeda, jadi kamu harus menentukan dengan jelas profil ideal pelangganmu.
1. Identifikasi Usia dan Jenis Kelamin
Beda usia, beda juga kebutuhan kulitnya. Remaja biasanya mencari produk untuk mengatasi jerawat, sementara usia 30-an mulai mencari skincare anti-aging. Begitu juga dengan jenis kelamin, meskipun skincare umumnya dikaitkan dengan wanita, tetapi pasar pria juga semakin berkembang.
Jika produkmu ditujukan untuk remaja, maka pilihlah formula yang ringan dan tidak terlalu kompleks. Sementara itu, produk anti-aging untuk usia 30 ke atas sebaiknya memiliki kandungan aktif seperti retinol atau kolagen yang lebih kaya manfaat.
2. Kenali Masalah Kulit yang Mereka Hadapi
Tak semua orang memiliki jenis kulit yang sama. Ada yang berminyak, kering, kombinasi, hingga sensitif. Masalah kulit pun beragam, mulai dari jerawat, hiperpigmentasi, penuaan dini, hingga kulit kusam.
Dengan memahami permasalahan kulit target pasarmu, kamu bisa menciptakan solusi yang lebih relevan. Misalnya, jika audiensmu lebih banyak yang memiliki kulit berminyak, maka produk dengan kandungan niacinamide atau salicylic acid bisa jadi pilihan yang tepat.
3. Perhatikan Gaya Hidup dan Kebiasaan Belanja
Apakah mereka lebih suka produk natural? Atau lebih tertarik dengan teknologi skincare terbaru? Bagaimana kebiasaan belanja mereka, apakah lebih suka membeli langsung di toko atau lebih nyaman belanja online?
Gaya hidup juga berpengaruh pada cara mereka memilih produk. Konsumen yang peduli lingkungan mungkin lebih tertarik pada skincare berbahan organik dan kemasan ramah lingkungan. Sementara itu, mereka yang sibuk bekerja mungkin lebih memilih skincare praktis dengan hasil instan..
4. Gunakan Data dari Media Sosial dan Platform E-commerce
Media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube menjadi wadah utama bagi tren kecantikan saat ini. Kamu bisa melihat produk apa yang sedang viral, jenis konten apa yang menarik minat audiens, serta komentar dan ulasan pelanggan tentang produk skincare yang ada di pasaran.
Selain itu, platform e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia juga bisa menjadi sumber data berharga. Melalui ulasan produk, kamu bisa mengetahui apa yang disukai dan tidak disukai konsumen terhadap produk sejenis di pasaran.
5. Lakukan Survei dan Polling Langsung
Jangan ragu untuk bertanya langsung kepada calon pelangganmu. Survei online atau polling di media sosial bisa menjadi cara efektif untuk mendapatkan insight mengenai preferensi mereka.
Kamu bisa bertanya tentang jenis produk yang mereka butuhkan, harga yang mereka anggap wajar, hingga desain kemasan yang mereka sukai. Dengan cara ini, kamu bisa lebih mudah mengembangkan produk yang sesuai dengan ekspektasi mereka.
Baca juga: Perbedaan Sertifikasi BPOM dan CPKB pada Kosmetik
Menyesuaikan Strategi Pemasaran dengan Target Pasar
Setelah mengetahui siapa target pasarmu, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan strategi pemasaran agar produkmu bisa menjangkau mereka dengan lebih efektif.
1. Tentukan Platform Pemasaran yang Tepat
Jika target pasarmu adalah anak muda, maka platform seperti TikTok dan Instagram bisa menjadi pilihan utama untuk mempromosikan produkmu. Namun, jika targetnya lebih luas, mungkin YouTube atau marketplace bisa lebih efektif.
Bahkan, menggunakan strategi influencer marketing bisa membantu meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand kamu. Pilih influencer yang sesuai dengan target pasar agar pesan pemasaran produk skincare lebih tepat sasaran.
2. Gunakan Bahasa yang Sesuai dengan Audiens
Bahasa yang digunakan dalam pemasaran harus sesuai dengan karakteristik target pasarmu. Untuk anak muda, gunakan gaya bahasa yang lebih santai dan kekinian. Sementara untuk target yang lebih dewasa, mungkin komunikasi yang lebih profesional dan edukatif lebih efektif.
3. Berikan Penawaran yang Menarik
Konsumen menyukai promo dan penawaran khusus. Kamu bisa memberikan diskon untuk pembelian pertama, bundling produk dengan harga spesial, atau bahkan program membership dengan berbagai keuntungan.
Selain itu, memberikan sampel produk juga bisa menjadi strategi jitu. Dengan mencoba langsung, calon pelanggan bisa merasakan manfaat produkmu sebelum memutuskan untuk membeli ukuran penuh.
Memahami target pasar adalah kunci sukses dalam bisnis skincare. Dengan mengetahui siapa pelanggan idealmu, masalah kulit yang mereka hadapi, serta kebiasaan belanja mereka, kamu bisa menciptakan produk yang benar-benar mereka butuhkan.
Tak hanya itu, menyesuaikan strategi pemasaran dengan karakteristik audiens juga bisa membantu meningkatkan brand awareness dan mempercepat penjualan. Jadi, jangan hanya fokus pada produk, tetapi juga pahami siapa yang akan menggunakannya.
Jika kamu ingin memiliki brand skincare sendiri tetapi bingung harus mulai dari mana, Athena Royal Kosmetika bisa menjadi solusi terbaik. Kami adalah perusahaan maklon kosmetik dan skincare terpercaya sejak 2017, dengan lisensi BPOM RI dan CPKB yang menjamin kualitas dan keamanan produk.
Dari formulasi hingga desain kemasan, kami siap membantu kamu menciptakan produk skincare impian yang sesuai dengan target pasarmu. Yuk, wujudkan brand skincare-mu bersama kami!



